Kamis, 16 Agustus 2018

Tugas Geografi : Dinamika Laut

https://www.youtube.com/watch?v=V2snqtB7q8k

Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia






BAB I

Latar Belakang Masalah


Maritim adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan laut, seperti eksploitasi sumber daya kelautan dan perikanan, transportasi laut, dan penelitian di bidang kelautan. Istilah poros maritim dunia didapatkan oleh Indonesia karena Indonesia dikelilingi oleh perairan dan juga sumber daya alamnya kebanyakan di sektor kelautan dan perikanan.

Seiring perkembangan zaman, sektor tersebut mulai semakin sedikit. Pembangunan yang berorientasi ke daratan terus-menerus dilanjutkan. Namun pembangunan tersebut juga akan diarahkan ke laut untuk mendukung pembangunan di wilayah laut, seperti dilakukannya pengembangan tol laut.


BAB II

Rumusan Masalah

A) Apa yang dimaksud dengan maritim dan poros maritim dunia?
B) Bagaimana kondisi wilayah perairan Indonesia?
C) Bagaimana potensi dan sumber daya laut di Indonesia?
D) Bagaimana pengelolaan sumber daya kelautan yang sudah dilakukan di Indonesia?


BAB III

Pembahasan


          Menurut KBBI, maritim adalah berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran danperdagangan di laut. Sedangkan negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan yang merupakan luas daratannya yaitu lebih kecil daripada luas lautnya, salah satunya Indonesia termasuk negara dengan laut terluas di dunia. Sebagai negara maritim banyak warga negara Indonesia yang menyambung hidup dari hasil laut Indonesia seperti bekerja sebagai nelayan, dan ada juga yang menerima hasil tangkapan dan menjualnya ke konsumen.

          Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. Untuk dapat menjadi poros maritim dunia maka sistem pelabuhan di Indonesia harus dimodernisasi sesuai dengan standar internasional sehingga pelayanan dan akses di seluruh pelabuhan harus mengikuti prosedur internasional.




Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 5.455.675 km2 dan 3.544.744 km2 di antaranya atau 2/3 wilayahnya adalah lautan. Karena mempunyai wilayah yang luas, Indonesia berbatasan dengan banyak negara, walaupun mayoritas negaranya adalah negara anggota ASEAN.

Secara geografis, Indonesia letaknya diapit oleh 2 benua (Asia dan Australia) dan diantara 2 samudra (Hindia dan Pasifik).


Batas-batas wilayah Indonesia 

1. Batas wilayah Indonesia bagian utara




Kalimantan berbatasan langsung dengan Malaysia (Malaysia bagian timur) dan berarti Malaysia ini berbatasan dengan batas wilayah darat Indonesia.Sedangkan batas lautnya mencakup lima negara yaitu : Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.

2. Batas wilayah Indonesia bagian Timur


batas wilayah Indonesia di sebelah Timur yakni Provinsi Papua yang berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat  : Provinsi Barat (Fly), Provinsi Sepik Barat (Sandaun). Sedangkan batas perairannya adalah Samudra Pasifik.

3. Batas wilayah Indonesia bagian Selatan



Untuk batas darat Indonesia, Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste. Untuk batas lautnya, ada Perairan Australia dan Samudera Hinda.

4. Batas wilayah Indonesia bagian barat



 Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Perairan Negara India.

          Posisi Indonesia yang sebagian besar lautan membuat potensi lautnya juga banyak. Berikut berbagai potensi sumber daya alam lautan Indonesia


1. Perikanan

Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang. 
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa rumput laut, budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.
Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia.
b. Hutan Mangrove

Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut. 
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. 
Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO).
c. Terumbu Karang

Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. 
Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, wajar terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik.
Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.


d.  Pertambangan dan energi



Potensi sumber daya mineral kelautan tersebar dі seluruh perairan Indonesia. Sumberdaya mineral tеrѕеbut diantaranya аdаlаh minyak dan gas bumi, timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi, agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas biogenic kelautan, dan mineral hydrothermal.

e.  Perhubungan Laut


Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut јugа membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah ѕudаh уаng maju maupun уаng mаѕіh terisolasi. Karena negara Indonesia аdаlаh negara kepulauan maka keperluan sarana transportasi laut dan transportasi udara diperlukan. Mengingat jumlah pulau kita уаng 17 ribu buah lebih maka sangatlah diperlukan industri maritim dan dirgantara уаng bіѕа membantu memproduksi sarana уаng membantu kelancaran transportassi antar pulau tersebut. Potensi pengembangan industri maritim Indonesia ѕаngаt besar, mengingat secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan уаng terdiri dаrі ribuan pulau. Untuk menjangkau dan meningkatkan assesbilitas pulau dараt dihubungkan mеlаluі peran dаrі sarana transportasi udara (pesawat kecil) dan sarana transportasi laut (kapal, perahu, dan sebagainya).

f. Pariwisata Bahari



Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari seperti pantai dan pulau-pulau kecil memiliki daya tarik bagi wisatawan. Sеlаіn іtu јugа potensi tеrѕеbut didukung оlеh kekayaan alam уаng indah dan keanekaragaman flora dan fauna, wisata budaya masyarakat pesisir, dan wisata olahragaSalah satunya adalah keindahan terumbu karang, kondisi ombak yang memungkinkan olahraga air seperti surfing, ski air, dll. Selain itu pantai-pantai yang indah dan bersih memberikan kepuasan bagi wisatawan yang hendak menikmati sunset atau sunrise. Pantai-pantai yang indah di Indonesia Antara lain Pantai sekitar Kepulauan Papua, pantai di Pulau Sulawesi, Pantai Barat Sumatera, dll.

          Dari berbagai macam potensi laut tersebut, realita potensi sumber daya kelautan di Indonesia masih kurang dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya masih terdapatnya banyak sampah yang terletak di pesisir laut maupun sampah plastic yang mengambang di laut. Indonesia menjadi peringkat ke 2 Dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak di laut. Banyak pula hewan laut yang mati karena limbah plastik tersebut. Salah satunya adalah seekor anjing laut yang ditemukan dipinggir pantai dalam kondisi limbah plastik tersangkut di perutnya.

Tak hanya itu, banyak hewan laut yang memakan plastik karena sudah terbiasa mencium bau tersebut, sehingga indra penciumannya mengatakan jika plastik adalah salah satu makanan mereka. Bahkan untuk menguraikan sampah perlu waktu yang sangat lama, dan beberapa sampah ada yang tidak dapat diuraikan.



Selain sampah, penangkapan ikan menggunakan bahan peledak, racun, pukat harimau, dan lain sebagainya juga akan merusak ekosistem laut. Penangkapan ikan itu pun mayoritas dilakukan para nelayan asing yang secara illegal menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Ada pula pengrusakan terumbu karang yang biasanya dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, seperti vandalisme di bawah ini yang dilakukan pada 3 koral di Kabupaten Raja Ampat, tepatnya di Cape Kri, Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar


 Namun ada pula yang tidak disengaja, seperti kerusakan terumbu karang akibat kecelakaan kapal, akibat wisata bahari pula banyak wisatawan yang melakukan diving atau snorkeling sehingga secara tidak sengaja merusak terumbu karang.

BAB IV
Kesimpulan

Potensi-potensi tersebut dapat berkontribusi besar bagi pemasukan Negara, sehingga perlu adanya program-program pengembangan industri pariwisata bahari, Antara lain:
·        Menyusun standar usaha wisata bahari
·        Meningkatkan pelayaran usaha wisata bahari
·        Meningkatkan iklim investasi wisata bahari
·        Sertifikasi usaha pariwisata bahari
·        Mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata
·        Kemitraan usaha pariwisata bahari
Selain itu untuk mengurangi resiko dari permasalahan yang terjadi di lautan Indonesia, kita dapat menggunakan tumbler atau Tupperware untuk mengurangi sampah plastik, membawa tas belanjaan sendiri, memilah sampah sesuai jenisnya. Kita juga dapat mengurangi kerusakan terumbu karang dengan mengurangi sedimentasi ke laut, mengurangi polusi, mengurangi eksploitasi biota laut seperti bulu babi dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA











Pembahasan Soal Materi Biosfer

20. Biosfer merupakan gabungan dua kata yaitu bios dan sphere yang mempunyai arti … A. Hidup dan lapisan  B. Makhluk hidup dan ilmu C...